5 Perbedaan Lelaki dan Perempuan

Minggu, 24 Oktober 2010


Lelaki dan perempuan tidak hanya berbeda secara fisik, melainkan juga dalam cara memandang hidup, mengolah emosi, berpikir dan masih banyak lagi. Berbagai permasalahan timbul karena perbedaan-perbedaan itu. Mungkin karena itulah buku Men Are From Mars, Woman are from venus (lelaki dari Mars, perempuan dari Venus) karangan Dr John Gray menjadi begitu populer. Karena buku tersebut berhasil menjelaskan dengan sederhana mengenai berbagai perbedaan antara perempuan dan lelaki. Dari sekian banyak perbedaan, ada lima jenis perbedaan yang sangat mempengaruhi penyesuaian dalam perkawinan.

Lelaki senang berbagi fakta, perempuan senang mengungkapkan perasaan. Dalam persahabatan yang erat sekalipun, lelaki cenderung lebih banyak mengungkapkan dan mengumpulkan fakta. Sedangkan perempuan cenderung tertarik berbagi rasa. Misalnya jika membicarakan tentang sesuatu, lelaki akan langsung bertanya ke pokok pembahasan, sebaliknya perempuan ingin mengetahui perasaan orang yang akan diajak bicara. Perbedaan ini memang bisa membuat kebingungan atau terkadang menimbulkan kejengkelan diantara kedua belah pihak. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya ada pemahaman mengenai kecenderungan lawan bicaranya.

Lealaki cenderung mandiri, perempuan cenderung bergantung.
Kecenderungan ini sudah nampak dari cara anak laki-laki dan perempuan bermain. Jika anak laki-laki bisa bermain sendiri dalam kelompoknya, maka anak perempuan akan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling berbagi. Dengan kata lain, anak perempuan memilih bermasyarakat. Walau demikian anak laki-laki yang lebih tertarik pada komunitas, sebaliknya ada perempuan yang mandiri. Dalam hubungan suami-istri, yang terpenting adalah mengenal pasangan dan membina kerjasama dengan saling pengertian.

Lelaki bertukar pikiran dengan melakukan kegiatan bersama, perempuan dengan bicara. Menurut beberapa penelitian, bagi seorang laki-laki keakraban diukur dari seringnya melakukan kegiatan bersama, apakah itu dalam olah raga ataupun berdebat dalam forum diskusi. Sedangkan perempuan mendefinisikan keakraban dama bentuk bisa diajak berbicara dari hati ke hati. Karena perbedaan itu, maka tak aneh jika seorang laki-laki merasa akrab dengan pasangannya karena dapat melakukan kegiatan nonton TV atau main tenis bersama. Sementara si istri berfikir, kapan mereka bisa ngobrol dengan akrab.

Lelaki cenderung bersaing, perempuan cenderung bekerjasama. Seorang laki-laki bisa saja tiba-tiba marah pada istrinya mengenai sesuatu yang tidak disadari oleh istrinya. Mungkin saja ada yang diucapkan si istri yang membangkitkan persaingan dalam pekerjaan ataupun status sosial. Rasa persaingan lelaki mencakup hampir seluruh bisang kehidupan terutama pekerjaan. Ia butuh merasa sukses, kalau tidak ia bisa menjadi patah semangat dan kehilangan semangat hidup. Mungkin karena itulah banyak lelaki menjadi sakit setelah pensiun. Dalam menghadapi suami yang semangat bersaingnya tinggi, sebaiknya si istri memberi dukungan dengan menghargai semangatnya tersebut. Lalu pujilah bahwa apa yang telah mereka lakukan tentu untuk kebaikan keluarga.

Lelaki cenderung mengendalikan, perempuan cenderung menyenangkan hati orang. Sesuai dengan kecenderungan laki-laki untuk bersaing, maka seorang istri yang menantang suaminya dapat menjadi ancaman bagi suami. Ini juga disebabkan karena lelaki cenderung merasa lebih hebat dari perempuan. Menurut penelitian jika lelaki dan perempuan berbicara maka percakapan itu cenderung mengikuti gaya laki-laki. Biasanya perempuan yang menginginkan komunikasi verbal untuk menciptakan keakraban, membiarkan lelaki memimpin.

Salah satu penyelesaian paling baik dalam perang antar seks adalah menerima bahwa perbedaan itu memang ada. Penerimaan tersebut akan mengarahkan kita untuk menyesuaikan diri. Ini memerlukan pengendalian diri, toleransi, dan penyelesaian konflik yang lebih terarah. (yz)

0 komentar: